Monday, July 18, 2016

Novel Review: Digital Fortress

Sumber: sugarandsnark.co.za. Punya saya yang covernya paling kiri btw.

Deskripsi
Judul: Digital Fortress
Genre: Techo-Thriller
Bahasa: Inggris
Penulis: Dan Brown
Tebal halaman: 510
Tahun terbit: 2004 (aslinya 1998)

Sinopsis
When the National Security Agency's invincible code-breakingmachine encounters a mysterious code it cannot break, the agency calls in its head cyrptographer, Susan Fletcher, a brilliant, beautiful mathematician. What she uncovers sends schock waves through the corridors of power. The NSA is being held hostage - not by guns or bombs, but by a code so complex that if released would cripple U.S. intelligence.

Caught in an accelerating tempest of secrecy and lies, Fletcher battles to save the agency she believes in. Bertrayed on all sides, she finds herself fighting not only for her country but for her life, and in the end, for the life of the man she loves. . .

Rate
4/5

Thought on
Ensei Tankado
Susan Fletcher
David Becker
Strathmore
Greg Hale
Jabba
Midge
Fountain

You name it. Banyak banget gila ini tokohnya. Kedua kalinya baca novel dari Dan Brown (Baca Review: Deception Point) jadi sedikit "kenal" gayanya doi nulis. Novel yang keduanya ini ada prolog berisi scene dimana Ensei Tankado, seorang jenius komputer terutama perkodean dari Jepang yang memiliki abrnormalitas tubuh karena ibunya salah satu korban bom nuklir Hiroshima. Tips buat mahamin novel ini adalah perhatiin prolognya baek-baek. Karena ini jadi inti dari ceritanya. Udah kan di prolog gitu doang tentang Ensei Tankado.

Di chapter selanjutnya, Tankado justru nggak banyak muncul dialognya. Bahkan nyaris nggak ada. Dia tuh inti dari cerita yang nggak menampakkan wujudnya. Hahaha. Peran utamanya disini Susan sama David. Susan itu salah satu cryptographer di NSA (National Security Agency). Kerjaannya NSA ini mengumpulkan informasi-informasi tingkat atas top secret gitu buat lembaga pemerintahan lain kayak White House, FBI, dsb. Cara ngumpulin informasinya dengan menyadap mulai dari telepon sampe email dengan suatu alat bernama TRANSLTR. Alat ini bertujuan untuk memecahkan sandi berupa kode rahasia. 

Jadi, kalo pengguna email macam teroris atau bandar narkoba gitu nggak akan saling berkomunikasi dengan santainya pake bahasa percakapan. Mereka punya kode tertentu yang harus dipecahkan dulu. Kode ini macem-macem. Kayak password akun sosial media gitu lah. Bisa terdiri dari huruf, bisa juga gabungan dari huruf dan angka. Semakin bervariasi kombinasi kodenya, semakin sulit untuk dipecahkan. Contoh kode sederhana yang ditulis Brown disini misal J MPWF ZPV itu bacanya apa? Silahkan ganti setiap huruf dengan satu huruf sebelumnya. Itu secara sederhana. Nah Susan kerjaannya kayak gitu. Tiap hari. Kode sederhana tadi ditulis Brown waktu Susan ngajarin David Becker, pacarnya.

Masalah muncul ketika Susan tiba-tiba ditelpon sama atasannya, Strathmore. Padahal waktu itu hari Sabtu. Jarang banget Susan disuruh berangkat pas Sabtu. Eh David juga. Usut punya usut ternyata Strathmore ini punya masalah sama TRANSLTR. Mesin ini biasanya buat memecahkan kode cuma beberapa menit aja, paling lama 3 jam. Nah ini sampe belasan jam. Like, what? Is this code even unbreakable? Strathmore cerita kalo kode ini namanya Digital Fortress, buatan Tankado yang tadi disebutin di prolog. Ribet deh ceritanya. 

Susan disuruh membantu mecahin kode, si Becker ternyata juga yang ngirim dia buat kerja di hari Sabtu itu Strathmore buat nyari password nya langsung ke Tankado. Trus gimana dong? Susan bisa mecahin kodenya? Atau Becker duluan yang dapet passwordnya? Untuk tahu jawabannya saya harus melewati 128 chapter yang cukup melelahkan. Wkwkwk. Alur ceritanya juga mirip-mirip Deception Point. Tiap chapter ada aja hal yang bikin mikir "Lah, ternyata si ini kayak gini..". Banyak udang dibalik batunya lah istilahnya.

Saya baca ini seminggu kemaren waktu mudik, khatam. Huehe. Seru banget cuma chapternya kepanjangan jadi agak ngebosenin kalo dihabisin langsung. Kayak saya dong bacanya sehari berapa chapter, dilanjut lagi besoknya. Besoknya sampe selesai. Novel ini saya dapetin H+1 Lebaran iseng-iseng ke Gramedia Pandanaran Semarang. Bekas sih, tapi masih lumayan mahal kalo buat ukuran bekas hahaha. Satu novelnya dibanderol 30ribu. Lumayan buat ngisi liburan sampe Agustus ke depan. Ada 1 lagi nih Angels and Demons. InsyaAllah kalo udah selesai saya bikin juga reviewnya. Ehe.

Selamat membaca!

Post a Comment

Halo! Terimakasih sudah membaca. Setiap komentar masuk akan dimoderasi. Untuk komentar dengan anonim tidak akan saya balas, ya. Yuk biasakan menjadi diri sendiri di dunia maya!